Senin, 19 Juli 2010

Apple - iPad


Dari bentuknya iPad terlihat seperti gadged yang aneh. Tidak ada keyboard, tidak ada camera, tidak ada multi-task atau pendukung Flash,bahkan tidak bisa memutar DVD, anda tidak bisa mengupgradenya, dia tidak bisa terkoneksi dengan konektivitas di luarnya, anda tidak bisa mendapat perangkat lain,terkecuali anda memakai aplikasi resmi dari Apple iTunes software, dan tidak bisa melakukan printing tanpa mengopinya ke komputer terlebih dahulu. Tidak satupun di pikiran kita yang menginginkannya bukan ?.

Salah. Mengacu pada Apple, sesuatu yang samasekali baru ini mempunyai rata-rata penjualan satu unit dalam tiap 3 detiknya - ada 2 juta unit yang diproduksi kurang dari 2 bulan - dan penyedia aplikasi iTunes sudah merubah 35 juta aplikasi iPad, walaupun belum diketahui apakah aplikasi itu mencakup aplikasi yang juga berjalan di iPhone.

Jadi apa yang menghubungkannya ? iPad adalah pengkonsumsi alat perlengkapan yang paling diinginkan di dunia, jadi selama tidak banyak aturan saat pembuatan muatan, agaknya baik untuk membicarakannya, dan apakah kamu berbicara tentang e-mail, Internet, music video atau e-books, layar 9.7-inch 1024 x 768-pixel LED backlit mengkilap yang tajam dan prosesor 1GHz Apple meyakinkan segalanya.

Ini terasa wah,lebih tajam daripada iPhone 3GS sebagai contoh, dan karena ini cocok dengan banyak aplikasi yang sama (seperti fitur aplikasi calendar dan e-mail dengan design yang diperbaharui) dimana jutaan orang yang sudah mengetahui bagaimana menggunakannya dengan baik, dan atraktif. Tambahan lain, anda dapat menggunakan aplikasi Safari browser, e-mail, photo dan video(termasuk YouTube), Google maps, notes, contacts, iPod dan yang lainnya, di sini juga mengupas versi Apple low-end deretan office Keynote, Pages dan Numbers tersedia pada toko penyadia aplikasi kurang dari £5.00.

Ukuran yang cukup lebar membuat lebih menyenangkan saat menonton video lebih(walaupun rasio layarnya 4:3 widescreen movie dengan adanya black bars di atas dan di bawah)dan pada layar terdapat keyboard lunak yang cukup luas yang menggiurkan penulis untuk menyentuhnya. Hal penting, Apple mengklaim bateraynya dapat bertahan selama 10 jam, yang dapat membuat nyaman sejenak saat dalam penerbangan. Sepertinya juga bagus dalam game, juga pada bagusnya kualitas cahaya pada layarnya dan dapat memainkan banyak game.

Kurang lebih pada beberapa spesifikasi : pada bentuk utamanya dengan memory 16, 32 dan 64GB juga Wi-Fi dan 3G terpasang di dalamnya, dan tiap unit memuat sebuah dock connector ke kabel usb dan power adaptor. Yang lainnya - keyboard , casing, dock, camera , VGA adaptor, kabel- kabel sebagai tambahan.

Tampilannya cepat dan intuitif, hardware yang licin dan stylis, menjadi hal yang menyenangkan untuk menggunakan Apple karena merupakan perlengakapan yang bagus. Pengguna lama dan pengguna pemula akan menyukai perangkat ini, juga untuk pengguna komputer yang tidak menyukai komputer akan menyukainya.

Yang lainnya, kekurangan yang mendasar dari fitur fitur nya (bagaimana mungkin seperangkat komputer tanpa standard USB port?) maka ini bukan sebuah penggantian notebook PC dan pendekatan arsitektur akan menggerakkan setiap orang yang tidak familiar dengan keterbatasan Apple akan bingung. Versi 4.0 iPhone/iPad OS pada bulan ini akan menambah fitur-fitur penting seperti multi-tasking, folder-folder dan inbox untuk semua akun-akun e-mail anda, tetapi tidak seperti mengalamatkan beberapa kekurangan mendasar pada iPad.

Wow gadged yang baru, unik, menarik, dan wajib dipunyai.

Minggu, 18 Juli 2010

TWILIGHT ECLIPSE MOVIE


Eclipse saga adalah rangkaian ketiga sebuah cerita cinta yang diadaptasi dari novel bestseller penulis Stephenie Meyer, adalah Bella Swan (Kristen Stewart) seorang gadis yang sekali lagi berada pada pusat kejadian berbahaya ketika Seattle dibinasakan oleh suatu pembunuh misterius dan seorang vampire jahat yang kembali menginginkan dia dibunuh.

Bella masih tinggal bersama ayahnya, Charlie Swan (Billy Burke), di kota hujan Forks, Washington menyisakan pekerjaan yang berat setelah petualangannya di Itali di New Moon. Tetapi Charlie berhasil mengatasi perubahan dengan membolehkannya pergi pacaran selain dengan Edward, yaitu Jacob Black (Taylor Lautner). Tetapi Bella tetap tidak bisa. Dia selalu tertuju pada pria misterius yang juga tampan, Edward Cullen (Robert Pattinson) yang selalu meyakinnya dirinya untuk “merubah” dia. Bella dihadapkan pada pilihan yang amat susah selama hidupnya, dia berada pada posisi yang tidak nyaman dengan harus memilih Edward atau Jacob dan mungkin saja dapat menghancurkan genjatan senjata antara vampire and werewolf.

Sutradara David Slade tetap setia pada novel Meyer sebagai acuannya dalam mengarahkan film ini. Dia membentuk para pemeran yang solid dan mendapat permainan yang kuat dari aktor-aktor mudanya. Eclipse lebih berorientasi pada action daripada Twilight and New Moon. Slade membuktikan keahliaanya sampai hal detail, adegan intim, seperti ketika Charlie dengan cara yang janggal berusaha menjelaskan burung-burung and lebah pada Bella, maupun rangkaian aksi yang besar ketika para vampire melawan kawanan werewolve dalam sebuah pertarungan sengit. Nuansanya lebih kasar, adegan pertarungannya lebih agresif dan liar, dan aksi vampirenya lebih mendalam. Para pemain juga memperluas karakter barunya ke dalam cerita dan cerita yang dihasilkan lebih nampak. Gaya visualisasi Slade membuat sebuah cerita yang tidak biasa bahkan unik. Warna dan gaya dari film ini menampakkan kesadarannya bahwa tiap buku semakin lebih gelap dari sebelumnya, jadi tiap kelanjutan dari film ini akan menjadi lebih gelap dan tidak tenang.

Eclipse menyuguhkan cinta segitiga antara Edward, Jacob and Bella yang ditunjukkan dengan chemistry yang kuat dari ketiga pemeran tersebut. Adegan-adegan yang ada juga menarik karena Edward dan Jacob bekerjasama untuk melindungi Bella tetapi tidak dapat menyembunyikan rasa cemburunya sebagai lawan pada Bella sehingga terjadi percekcokan. Jacob“I’m hotter than you” jawaban ketus pada Edward adalah salah satu dialog terbaik di film ini.

Skrip Melissa Rosenberg menyelidiki lebih mendalam akan mitologi yang sudah dikembangkan Meyer dan menawarkan para pembaca pengetahuan baru pada karakter tiap pemain. The Cullen family (Peter Facinelli, Elizabeth Reaser, Nikki Reed, Ashley Greene, Kellan Lutz, Jackson Rathbone) kembali menyembunyikan identitas asli mereka selama mereka berusaha melawan kejahatan yang mengganggu di Seattle ketakutannya pada kekacauan itu dilakukan oleh bloodthirsty yang baru lahir yang akan menarik perhatian Volturi. Meanwhile, asal dari Jasper and Rosalie dinyatakan melalui sebuah cerita masa lalu. Bryce Dallas Howard sebagai Victoria dan Xavier Samuel sebagai Riley yang baru di Twilight Saga. Like Dakota Fanning, yang ikut bermain sebagai Jane di New Moon, mereka adalah pemeran yang bagus dan peran mereka sebagai “bad vampires” menambah dimensi cerita dan mendongkrak penghasilan.

Cinematographer Javier Aguirresarobe menangkap intensitas hubungan Bella and Edward pada set close up yang ekstrim melawan suramnya Pacific Northwest yang indah.Make up, visual FX dan para stuntman yang sangat hebat patut berterima kasih pada pengeluaran jutaan dolar yang mendukung keinginan sutradara tersebut. Penilaian oleh Howard Shore adalah dramatis dan mengalir, dan getaran , soundtrack elektrik mengusung jajaran artis seperti Muse, Vampire Weekend, Sia dan The Black Keys. (Kebetulan Muse adalah band faforit penulis Stephenie Meyer dan lagu -lagu mereka sebelumnya juga dipakai sebagai soundtracks Twilight.)

Pembalasan dendam, kelanjutan keromantisan cerita vampire yang populer secara internasional adalah segalanya -- action, ketegangan, romance dan bahaya. Para pembaca yang belum membaca novelnya mungkin akan sulit untuk masuk ke dalam romansa vampire dengan semua momen yang menawan, tetapi seperti Twilight and New Moon sebelumnya, Eclipse punya sebuah certita tersendiri dan Slade sudah melakukan pekerjaan yang patut dipuji dalam memajukan alur cerita dengan sukses.

Jadi buruan nonton nih film..

TANAH AIR BETA


Satu lagi film karya sutradara muda Ali Sihasale, setelah sukses dengan film pertamanya dengan judul King, Denias, tahun 2010 kembali membuat film yang berceritakan perjuangan seorang anak yang tinggal di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, yaitu Tanah Air Beta.

Film yang dirilis pada bulan Juli 2010 itu dibintangi oleh Alexandra Gotardo, Thessa Kaunang, Robby Tumewu, dan Lukman Sardi. Lokasi pembuatan film itu sendiri di Nusa Tenggara Timur, tepatnya daerah perbatasan dengan Timor Leste.

Film ini mengisahkan perisahan yang harus terjadi kakak beradik pasca jajak pendapat di Timor Timur. Mereka terpaksan harus berpisah karena kepentingan yang tidak mereka mengerti. Mery(12th) harus pindah dan tinggal bersama ibunya Tatiana(29th) di kamp pengungsian kupang NTT, sementara kakak laki-lakinya Mauro (12 th) tinggal bersama pamannya di Timor Leste. Di film ini digambarkan pula bagaimana susahnya kehidupan di kamp pengungsian bersama dengan ribuan pengungsi lainnya. Kerinduan Merry akan kakaknya dan penderitaan yang begitu mendalam dari sang ibu...menjadikan Merry, anak perempuan yang cerdas dan nekad. Suatu hari tatiana mendapatkan informasi dari seorang relawan bahwa ada kemungkinan ia bisa bertemu dengan anak laki-lakinya.
Apakah mereka akan bertemu kembali ??

Maka nonton deh film ini, pastinya bakalan seru banget. Karena film ini memang sebuah film keluarga.
Pemasaran film ini pun unik, Ali Sihasale dan istrinya Nia Zulkarnaen mengeluarkan bentuk komik film ini. Karena banyak daerah - daerah yang tidak memiliki gedung bioskop, sehingga harapan mereka dengan adanya komik maka pesan film ini dapat tersebar lebih luas. Wah menarik pastinya !